Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasty Ayyubiyah


  1. ILMU PENGETAHUAN PADA MASA DINASTI AYYUBIYAH
Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mendirikan tiga buah madrasah di kairo dan iskandariyah untuk mengembangkan Mazhab Sunni.
Al-Kamil mendirikan sekolah Tinggi Al-Kamiliyah yang sejajar dengan perguruan tinggi lainnya. Ibnu Khalikan menggambarkan bahwa Al-Kamil adalah pecinta Ilmu Pengetahuan, pelindung para Ilmuan, dan Seorang Muslim yang Bijaksana.
Pada masa Dinasty Fatimiah, al-Azhar didirikan sebagai media penyebarluasan paham Syiah. Pada masa Dinasty Ayyubiyah yang menganut mazhab Suni, al-Azhar berubah menjadi media penyebarluasan mazhab Suni. Perkembangan ilmu pengatahuan ditandai dengan datangnya ulama-ulama masyhur untuk mengajar di al-Azhar. Beberapa ulama tersebut adalah
  1. Abdul Latif al-Bagdadi, ahli ilmu mantik dan bayan;
  2. Syekh Abdul Qasim al-Manfalubi, ahli fikih;
  3. Syamsuddin Khallikan, ahli sejarah;
  4. Abu Abdullah al-Quda’i, seorang ahli fikih, hadis, dan sejarah;
  5. Al-Hufi, ahli bahasa;
  6. Abu Abdullah Muhammad bin Barakat, ahli nahwu;
  7. Hasan bin Khatir al-Farisi, ahli fikih dan tafsir.
Selain itu, beberapa karya tulis juga dihasilkan pada masa itu. Beberapa karya tulis itu diantaranya ditulis oleh Abu Abdullah al-Quda’I, yaitu
  1. Asy-Syihab (Bintang);
  2. Sanadus-Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih);
  3. Manaqib al-Imami asy-asyafi (Budi Pekerti Imam Syafi’i);
  4. Anba’ al-Anbiya (Cerita para Nabi);
  5. Uyun al-Ma’arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan);
  6. Al-Mukhtar fiz-Zikr al-Khutat wa al-Asar (Buku Tentang Sejarah Mesir).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berakhirnya Dinasty Ayyubiyah

Hukum Pencurian Dalam Islam