Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasty Ayyubiyah
- ILMU PENGETAHUAN PADA MASA DINASTI AYYUBIYAH
Shalahuddin
Al-Ayyubi berhasil mendirikan tiga buah madrasah di kairo dan
iskandariyah untuk mengembangkan Mazhab Sunni.
Al-Kamil
mendirikan sekolah Tinggi Al-Kamiliyah yang sejajar dengan perguruan
tinggi lainnya. Ibnu Khalikan menggambarkan bahwa Al-Kamil adalah
pecinta Ilmu Pengetahuan, pelindung para Ilmuan, dan Seorang Muslim
yang Bijaksana.
Pada masa Dinasty
Fatimiah, al-Azhar didirikan sebagai media penyebarluasan paham
Syiah. Pada masa Dinasty Ayyubiyah yang menganut mazhab Suni,
al-Azhar berubah menjadi media penyebarluasan mazhab Suni.
Perkembangan ilmu pengatahuan ditandai dengan datangnya ulama-ulama
masyhur untuk mengajar di al-Azhar. Beberapa ulama tersebut adalah
- Abdul Latif al-Bagdadi, ahli ilmu mantik dan bayan;
- Syekh Abdul Qasim al-Manfalubi, ahli fikih;
- Syamsuddin Khallikan, ahli sejarah;
- Abu Abdullah al-Quda’i, seorang ahli fikih, hadis, dan sejarah;
- Al-Hufi, ahli bahasa;
- Abu Abdullah Muhammad bin Barakat, ahli nahwu;
- Hasan bin Khatir al-Farisi, ahli fikih dan tafsir.
Selain itu,
beberapa karya tulis juga dihasilkan pada masa itu. Beberapa karya
tulis itu diantaranya ditulis oleh Abu Abdullah al-Quda’I, yaitu
- Asy-Syihab (Bintang);
- Sanadus-Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih);
- Manaqib al-Imami asy-asyafi (Budi Pekerti Imam Syafi’i);
- Anba’ al-Anbiya (Cerita para Nabi);
- ‘Uyun al-Ma’arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan);
- Al-Mukhtar fiz-Zikr al-Khutat wa al-Asar (Buku Tentang Sejarah Mesir).
Komentar
Posting Komentar